PSSI Sayangkan Proyek Pemain Aceh Di Paraguay

Tidak melalui program yang jelas, PSSI menyayangkan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengirimkan pemain mudanya ke Paraguay.
Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan, pihaknya menyayangkan keputusan Pemprov Aceh mengirimkan pemain mudanya ke Paraguay, untuk menimba ilmu sepakbola. Itu karena pola dan arahnya tidak jelas, sehingga membuat hal ini tidak akan bermanfaat.
Dikatakan Nugraha, apa yang dilakukan Pemprov Aceh tidak salah. Hanya saja karena tidak melalui program yang jelas, sehingga bakal mubazir. Terlebih karena anak-anak berusia 16 tahun yang dikirim ke Amerika Latin itu dikabarkan tidak terurus.
"Kami sudah tiga kali mendapat surat pemberitahuan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia yang ada di Argentina, tentang nasib para pemain muda Aceh yang terlantar di Paraguay. Ini patut disayangkan karena rencana yang begitu bagus berantakan," kata Nugraha ditemui GOAL.com di sekertariat PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (13/11).
Karena salah urus lanjutnya, apa yang dilakukan Pemrov Aceh akhirnya percuma dan hanya buang-buang waktu, uang, maupun tenaga. Sebab hasil dari proyek ini dipastikan tidak akan ada artinya. Maklum karena para pemain muda yang tadinya diharapkan bisa menjadi pemain handal sulit terwujud.
Masih kata Nugraha, PSSI sebagai pemegang otoritas sepakbola nasional tidak bisa berbuat banyak, karena sejak awal tidak pernah dilibatkan. Pemprov Aceh langsung berhubungan dengan perantara, dan hanya sekedar memberitahukan kepada PSSI, jika mereka akan melakukan pengiriman pemain ke luar negeri.
"Sebetulnya, ketua umum (Nurdin Halid) sudah pernah melihat langsung kondisi para pemain muda asal Aceh tersebut. Katanya, cukup memprihatinkan. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak, karena ini merupakan pekerjaan dari Pemprov Aceh. Selain itu, mereka pun tidak pernah meminta bantuan kepada kami," jelas Nugraha.
Ditambahkan, yang perlu dipertanyakan sekarang adalah, apa tujuan utama pengiriman pemain tersebut ke luar negeri. Kalau hanya untuk persiapan PON di Riau imbuhnya, tidak perlu harus buang-buang duit berlatih ke luar negeri. Lebih baik mendatangkan pelatih asing berkualitas.