Hasil Penelitian: Bola Tendangan Bebas Ronaldo Bergerak Tak Beraturan



Sebuah penelitian terhadap hasil tendangan bebas sejumlah pemain menemukan fakta menarik.

Dalam sebuah buku yang ditulis profesor fisika Universitas Bath, Ken Bray, diketahui bola hasil tendangan Cristiano Ronaldo memiliki pergerakan unik.

Dalam bukunya yang berjudul How to Score: Science and the Beautiful Game, Bray mendiskusikan pandangan ilmiah mengenai hubungan antara sepakbola dengan hukum alamiah alam, dengan menganalisa jalur bola ketika ditendang sejumlah pemain dengan tendangan bebas terbaik di dunia, termasuk Didier Drogba, David Beckham dan Cristiano Ronaldo.

Mengenai Ronaldo sendiri, Bray menyatakan bola hasil tendangannya memiliki efek spesial.

"Cristiano mengambil tendangan bebas dengan sikap yang khusus, bola berotasi setelah ditendang. Ketika Cristiano menendang, bola bergerak mirip dengan baseball, dan karena hal ini, alur bolanya sulit untuk ditebak," ungkap Bray seperti dikutip AS.

"Di mata kami, sejumlah kiper mungkin terlihat bodoh, tapi pada kenyataannya mereka tidak bersalah. Jika mereka berhadapan dengan gawang, tendangan pemain ini sulit untuk diselamatkan."

Namun Bray menilai Ronaldo bukanlah satu-satunya pemain yang memiliki tendangan seperti itu.

"Tidak ada seorang pun yang menendang seperti ini, kecuali mungkin pemain Sunderland Kieran Richardson. Dan gol yang tercipta sama sekali tidak ada hubungannya dengan keberuntungan," tandasnya.

Bray menambahkan jika dia memprediksi teknik yang dimiliki Ronaldo akan terus meningkat, yang membuat tendangan bebasnya makin tajam.

Villa Isyaratkan Ingin Ke Liga Primer



David Villa tegaskan sudah saatnya untuk meninggalkan Valencia.

Striker David Villa siap meninggalkan Valencia. Bila sebelumnya terpaksa menolak tawaran pindah ke Liga Primer Inggris, kini Villa mengisyaratkan bersedia untuk bergabung.

Isyarat tersebut dipastikan menarik perhatian klub-klub kaya Liga Primer seperti Chelsea, Manchester City dan Manchester United. Pasalnya, Villa tertarik pindah ke Inggris setelah gagal bergabung dengan Barcelona dan Real Madrid.

"Saat itu, saya terpaksa menolak meninggalkan Spanyol karena tidak memungkinkan untuk pergi. Istri saya sedang hamil dan tak mungkin meninggalkannya," kata Villa.

"Saya sangat menyukai Liga Primer. Saya selalu mengikuti perkembangannya selain Primera Liga. Lagipula, saya memiliki banyak teman di sana. Di Liga Inggris memiliki banyak tim besar yang memainkan sepakbola bagus," lanjutnya.

Meski sempat frustrasi di awal musim, namun Villa tetap menunjukkan permainan terbaik. Striker tim nasional Spanyol ini telah mengoleksi 12 gol selama 14 pertandingan.

"Saya memiliki tugas di Valencia yang merupakan klub saya. Klub yang membayar gaji saya. Di klub itu pula saya masih memiliki kontrak. Untuk saat ini, saya rileks saja. Saya berusaha bermain sebaik mungkin dan mencetak banyak gol bagi klub maupun timnas," jawab Villa.

Valencia memang tidak memasukkan Villa dalam daftar jual. Namun bila mendapat tawaran bagus, mereka siap melepasnya karena butuh dana segar untuk mengurangi beban utang klub.

Chelsea, Madrid, Milan, Rebutan Superkid Lukaku



Romelo Lukaku pernah menolak bergabung dengan sekolah sepakbola Chelsea.

Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan, dikabarkan terlibat dalam perebutan Romelo Lukaku, striker belia Anderlecht.

The Mail melansir ketiga raksasa sibuk memonitor performa remaja sensasional itu di Liga Belgia. Lukaku masih berusia 16 tahun, tapi telah bermain di Liga Europa.

Lukaku menyita perhatian banyak pencari bakat ketika Anderlecht mengalahkan Ajax Amsterdam 3-1. Ia mencetak dua gol, dan meloloskan Anderlecht ke babak sistem gugur..

Chelsea adalah klub pertama yang tertarik memboyong Lukaku. The Blues sempat mengajukan tawaran ke Lukaku akan bersedia bergabung dengan sekolah sepakbola The Blues. Lukaku menolak.

Ia menyita perhatian publik sepakbola Belgia ketika membuat debutnya di tim senior, hanya dua pekan setelah merayakan ulang tahun ke-16.

EKSKLUSIF - Fandi Ahmad: Latih Timnas? Saya Akan Pikirkan!



Disebut sebagai kandidat pelatih timnas senior Indonesia, pelatih Pelita Jaya itu pikir-pikir.

Menjadi pelatih timnas adalah tantangan menarik dan sangat diidam-idamkan bagi pelatih sepakbola profesional.

Maklum, karena selain penghasilan yang didapatkan lumayan, satu hal yang pasti adalah prestise bagi pelatih itu sendiri. Sebab tenaganya berguna untuk kepentingan bangsa dan negara, dimana ia menjadi pelatih kepala.

Tapi hal itu sepertinya tidak begitu menarik perhatian Pelita Jaya Fandi Ahmad, yang dijagokan menduduki kursi pelatih timnas senior sepakbola Indonesia menggantikan pelatih Benny Dolo.

Pasalnya pelatih bertubuh tambun yang akrab disapa Bendol ini dianggap gagal mengangkat prestasi timnas senior. Lebih dari itu, kontraknya pun dengan Badan Tim Nasional (BTN) PSSI akan segera berakhir.

Kepada GOAL.com ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, baru-baru ini, pelatih asal Singapura itu menyatakan belum layak untuk membesut timnas dan masih ingin fokus ke Pelita Jaya.

Selain itu lanjutnya, masih banyak pelatih lain di tanah air yang lebih tepat mengemban tugas sebagai arsitek timnas ketimbang dirinya, yang menurutnya masih minim pengalaman.

Meski demikian, ia mengaku pikir-pikir sekiranya tawaran itu benar adanya. Terlebih sekiranya hal itu memang datang dari publik sepakbola nasional, yang memang menginginkan dirinya untuk menjadi pelatih timnas.

"Melatih timnas? Saya sepertinya belum layak! Tapi saya akan pikir-pikir, jika memang itu permintaan publik," kata Fandi.

"Sebagai pelatih profesional, saya tidak boleh menolak pekerjaan yang diberikan, selama itu tidak melanggar ketentuan."

Satu hal yang membuat dirinya berpikir untuk berani menerima tantangan itu masih kata Fandi, karena ia sudah cukup mengenal karakter pemain yang menghuni skuad timnas Indonesia.

Ia pun mengaku tidak akan sulit dalam hal komunikasi di lapangan, karena tidak ada kendala dalam bahasa seperti yang ditengarai menjadi salah satu faktor kegagalan beberapa pelatih asing, dalam membesut timnas "Merah Putih" selama ini.